LAUT DAN SAMUDERA MEDIUM SENI: OMBAK SEGARA DALAM TARIAN BALI
Main Article Content
Abstract
Seminar Nasional Bali Sangga Dwipantara ISI Denpasar, tema "Sindhu-Taksu-Sadhu" yakni memaknai Sindhu-Taksu-Sadhu sebagai ranah suci, menapakkan jasmani dan rohani menuju tahapan spiritual. Dicontohkan upacara “melasti” dalam Hindu, laut sebagai ritus pelebur kekotoran, serta tempat memohon air kehidupan (Tirta Kamandalu) ri telengin samudra. Laut dan Samudera Medium Seni telah sejak dahulu dijadikan media inspirasai, khususnya dalam bidang seni tari. Laut dan Samudera adalah wilayah suci bagi keyakinan Agama Hindu yang patut dimuliakan sehingga memberikan implikasi positif terhadap kehidupan manusia. Seniman dengan daya estetisnya mempresentasikan laut samudera ke ranah seni olah gerak yang disebut tari. Tarian Bali melalui gerakannya yang khas banyak menggambarkan keindahan laut samudera mengungkap imajinasi seniman merangkai gerakan tari yang diwujudkan dengan istilah Ombak Segara. Klasifikasi gerak tarian Bali dapat di bagi menjadi gerakan murni dan gerakan maknawi. Gerakan murni; ungkapan gerak yang hanya mengandung unsur estetis, sedangkan gerakan maknawi adalah gerakan yang mengandung arti. Beberapa tarian yang menggunakan gerakan Ombak Segara diantaranya; tokoh Condong dan Kakan-kakan dalam dramatari Gambuh, tari Legong Keraton, tari Pendet, tari Panyembrama, tari Gabor, tari Puspawresti, tari Sisia, dan lain sebagainya. Dalam wujud tari, di Bali muncul sebuah garapan tari populer yang disebut tari Nelayan yang menggambarkan kehidupan para nelayan dengan segala aktivitasnya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menerapkan metode atau tahapan pengumpulan data melalui tahapan wawancara, kepustakaan, dan dokumentasi. Tujuannya untuk mendeskripsikan pengertian istilah gerak Ombak Segara dari beberapa informan kunci. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman keilmuan secara teoritis dan praktis bagi mahasiswa yang luarannya sebagai pendidik Seni Budaya.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International