TERUMBU KARANG SEBAGAI MEDIUM EKSPRESI DALAM PENCIPTAAN KARYA KERAMIK DEKORATIF
Main Article Content
Abstract
Seni tercipta dari aktivitas manusia yang tak terbatas dalam creative process, oleh rasa dan karsa menjadi “pengawal” utama dalam berolah keratif sampai karya terwujud. Adapun pemicu utama dalam berolah kreatif, tidak terlepas dari pemikiran akan pencetusan ide dan konsep melalui tahapan observasi akan fenomena yang dijadikan objek garapan karya. Dalam hal ini, dibutuhkan upaya eksploratif melalui pengetahuan, keterampilan dan rasa estetis. Proses kreatif dalam penciptaan karya ini, terinspirasi dari kehidupan alam bawah laut yang memiliki keunikan dengan keberagaman bentuk, dan memiliki manfaat untuk keberlangsungan ekologi maupun ekonomi bagi kehidupan manusia. Penciptaan karya keramik dengan ide “Terumbu Karang” menggunakan metode perancangan/penciptaan karya seni kriya (pre-factum, practice-led research) Hendriyana:2018:12, dengan pendekatan empat langkah penciptaan yaitu: persiapan, eksplorasi, kematangan konsep (perancangan) dan perwujudan karya. Secara tekstual penciptaan karya ini mewakili representasi pengalaman estetis yang dituangkan melalui media tanah liat (stoneware caremic). Urgensi dari penciptaan karya ini, sebagai konsumsi visual dalam penyajian karya dan menjawab tantangan di masyarakat terhadap penciptaan karya kreatif dan inovatif, bahwa karya keramik tidak hanya untuk kebutuhan profan, namun berkembang sebagai fungsi dekoratif. Hasil penciptaan ini diharapkan menjadi sumber inspirasi untuk penelitian lebih lanjut, khususnya eksplorasi bahan keramik dan sebagai seruan kepada masyarakat dalam pelestarian ekologi laut demi keberlangsungan kehidupan bahari.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International