CARATAN COBLONG SIMBOLIS PURUSA PREDANA SEBAGAI INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI KRAMIK
Main Article Content
Abstract
Caratan dan Coblong adalah salah satu benda yang berbentuk wadah, yang sering dipergunakan sebagai sarana upacara yadnya di Bali. Namun dari seringnya pemakaian gerabah ini masyarakat belum banyak yang mengerti dan memahami makna simbolisnya. Maka perlu dilakukan penelitian dan penciptaan yang akan menghasilkan karya keramik dengan mengungkap konsep purusa dan predana. Serta mengungkap metode dan teknik pembentukan karya seni keramik dengan inspirasi dari caratan dan coblong. Tujuan penelitian dan penciptaan ini adalah ingin mengetahui historis munculnya caratan coblong, makna, dan fungsinya, menghasilkan karya keramik yang mengungkap konsep purusa predana dalam caratan coblong dan ingin mengembangkan caratan coblong menjadi sebuah karya seni murni atau terapan yang lebih spektakuler dan monumental. Penciptaan ini juga dilakukan sebagai upaya melestarikan tradisi yang ada di Bali dan menggali ide baru untuk menghasilkan karya keramik yang unik, estetik dan inovatif. Metode yang digunakan dalam penciptaan adalah ekplorasi, perancangan, dan perwujudan. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan identifikasi data, reduksi data, analisa data dan kesimpulan. Pendekatan teori yang digunakan adalah teori makna, fungsi, dan estetika. Hasil penciptaan karya keramik menunjukkan bahwa ide dasar Caratan dan Coblong yang mempunyai makna simbolis dapat ditranformasi pada karya ciptaan baru yang indah dan menarik. Terjadi inovasi yang besar dari berbagai dimensi, baik bentuk, fungsi, teknik, dan penampilan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International