METAFORA SAMUDRA DALAM CERITA DEWA RUCI, MAKNA SUGESTI BIMA MEMBENTUK JATI DIRI
Main Article Content
Abstract
Bima adalah salah satu tokoh Pandawa, yang berkat sugesti samudra ia mampu mengafirmasi diri memperoleh kemanunggalanya. Lakon Dewa Ruci menggambarkan upaya Bima (manusia) mencapai kebenaran (sadhu), melalui medium lautan/samudra (sindhu) sebagai perenungan/ penyucian diri sampai ia bertemu Dewa Ruci, energi spritual (taksu) dalam dirinya. Tergambarlah ‘hukum ketertarikan’ (law of attraction) sebagai efek interaksi Bima yang merupakan subjek tersugesti dan samudra sebagai objek penyugesti. Penelitian ini bertujuan menelaah secara estetik-filosofis metafora lautan dan samudra dalam kisah Dewa Ruci; menganalisis signifikansi makna dan sugesti atas afirmasi diri Bima sebagai refleksi generasi muda menempa jati diri. Riset kualitatif berpendekatan studi kasus dipergunakan sebagai metode penelitian ini, dengan analisis teori estetika (significant form), teori sastra (semiotika-strukturalisme) dan teori pisikologi (low of attraction & kognitif). Temuan kunci penelitian ini: Relevansi metafor tematik, sebagai alternatif proses kognitif ‘berfikir ke dalam’ (think inside) bagi generasi muda mengenali dan meningkatkan kualitas etika dan moralnya, di tengah ketumpangtindihan informasi. Pertama, lautan/samudra merupakan metafora kompleksitas alam fikir dan raga manusia seluas batas kemampuan mengekplorasi filosofi makna spiritual atas pengalamanya; Naga melambangkan tantangan, dan konflik pengalaman internal-eksternal yang memengaruhi perkembangan jiwa dan raga; Dewa Ruci, merupakan batas jangkauan jati diri yang bersifat dinamis. Kedua, Signifikansinya, bahwa proses kognitif Bima memahami kemanunggalan memiliki pola yang sama seperti generasi muda mempelajari jati dirinya. Bima haruslah tersesat untuk memasuki ruang yang tidak ia pernah pahami. Disinilah samudra berperan menuntun Bima melampaui objek itu sendiri, sehingga Bima berkeputusan menceburkan diri ke laut yang bermakna menyelam ke dalam alam fikirnya agar mampu mengenali versi sempurna dirinya yaitu Dewa Ruci.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International