PRESERVASI LUKISAN I GEDE MODARA DENGAN JUDUL PEMUTARAN GUNUNG MANDARA GIRI
Main Article Content
Abstract
I Gede Modara (1770-an) nama kecilnya I Gede Mersadi, pelukis pelopor lukisan wayang Kamasan yang kini disebut seni lukis Bali klasik. Sebagai pelukis pelopor karya-karyanya digunakan untuk persembahan dan pencerahan kepada umat. Salah satu karya peninggalan lukisan pencerahannya Modara, berjudul “Pemutaran Gunung Mandara Giri” diwujudkan dalam bentuk parba di atas kayu, menggunakan warna Bali, kini kondisinya sangat memprihatinkan, tidak terurus dengan baik, serta tidak mendapat perhatian dari pemerintah sehingga memberi kesan sangat abai terhadap peninggalan sejarah. Padahal karya tersebut merupakan karya yang memiliki reputasi tinggi sebagai peninggalan sejarah seni yang sangat penting ketika generasi yang akan datang ingin menelusuri peradaban dan perkembangan seni lukis klasik Bali. Berangkat dari fenomena tersebut, maka menarik untuk dijadikan penelitian “Preservasi Lukisan I Gede Modara dengan judul Pemutaran Gunung Mandara Giri”. Pendekatan analisis digunakan konsep teori dan metode preservasi. Preservasi berhubungan dengan pelestarian, pengembangan, dan pemberdayaan untuk menciptakan produk baru atau terbarukan. Dalam pembahasan, membahas tentang: 1) langkah-langkah pelestarian, 2) pengembangan industri kreatif, 3) pemberdayaan masyarakat dan memperluas kesempatan kerja. Temuan: Berupa produk preservasi baru atau terbarukan yang mencerminkan seni kreatif.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International