BEDAWANG NALA: SIMBOL PENOPANG SEMESTA DAN REFLEKSI KESADARAN LINGKUNGAN DALAM MASYARAKAT BALI
Main Article Content
Abstract
Bedawang Nala, dalam kosmologi Hindu Bali, melambangkan kekuatan kosmis yang menopang keseimbangan alam semesta. Dalam konteks masyarakat Bali yang berada di jalur tektonik aktif, mitos Bedawang Nala memainkan peran penting sebagai simbol kesadaran lingkungan dan harmoni kosmik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji simbolisme Bedawang Nala sebagai refleksi kesadaran ekologis masyarakat Bali serta mengeksplorasi relevansinya dalam pelestarian lingkungan. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tokoh agama, seniman, dan pakar budaya, serta observasi lapangan di situs-situs yang menampilkan simbol Bedawang Nala. Studi literatur juga dilakukan untuk mendalami makna filosofis dan kosmologis simbol ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bedawang Nala dan tiga naga kosmik (Ananta, Basuki, dan Taksaka) yang mewakili elemen tanah, air, dan udara bukan hanya ornamen sakral, tetapi juga instrumen penyadaran ekologi. Dalam konteks krisis ekologi global, Bedawang Nala menawarkan perspektif etika lingkungan yang dapat diimplementasikan dalam pendidikan dan pelestarian budaya. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa kearifan lokal seperti mitos Bedawang Nala memiliki potensi besar dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan melalui seni, arsitektur, dan praktik budaya berbasis nilai ekologis.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International