KAJIAN ESTETIKA TARI LEGONG PELAYON BANJAR BINOH KAJA DALAM PELESTARIAN DI ERA MODERNISASI
Main Article Content
Abstract
Di era modernisasi ini, perkembangan teknologi sangat pesat yang digunakan untuk membantu dan mendukung kegiatan manusia. Salah satu teknologi yang marak digunakan adalah penggunan gadget sebagai alat komunikasi dan informasi di segala usia baik muda maupun usia lanjut. Beberapa orang mempercayai bahwa perkembangan teknologi ini tentunya memberikan dampak positif kepada anak-anak agar mereka tidak ketinggalan zaman. Dampak negatiF dapat dilihat dari segi kesehatan, efek media social, perkembangan mental, proses berfikir, serta keterbatasan interaksi. Salah satu upaya untuk menanggulangi ketergantungan anak-anak pada gadget adalah dengan membangkitkan kembali pelatihan-pelatihan di bidang seni. Salah satu daerah yang mampu mendukung pelestarian kesenian adalah Banjar Binoh Kaja, Desa Ubung Kaja, Denpasar merupakan salah satu banjar di Kota Denpasar yang terkenal dalam bidang seni palegongan. Tari Legong sebagai dasar tari putri tentunya memiliki tingkat kesukaran dari segi teknik gerak tari. Masyarakat banjar Binoh berharap para generasi penerus dapat melestarikan tari legong salah satunya adalah tari Legong Pelayon. Tarian ini merupakan salah satu legong yang telah jarang dipelajari dan ditarikan hingga masyarakat khawatir tarian ini akan mengalami kepunahan. Sehingga perlu adanya upaya untuk melaksanakan penelitian mengenai estetika bentuk tari Legong Pelayon gaya Banjar Binoh Kaja.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International