TIRTA-RAKTA-SASTRA DALAM ENTITAS RELIGIUS DAN REPRESENTASI AIR PADA KARYA SENI
Main Article Content
Abstract
Bali adalah Pulau kecil dengan keunikan istimewa dalam gubahan ide, tindakan dan karya seni budaya istimewa. Daya tarik ini bukanlah hal tanpa sebab, namun estetiknya terselinap dibalik karya cipta seni masyarakat Bali yang telah diturunkan dari kedahuluannya. Keseluruhan karya cipta seni Bali tradisional, dicerap dari esensi filosofis dengan tindakan nyata estetiko-religio-pragmatiko. Tema Tirta-Rakta-Sastra (daya hidup air-api cipta seni) sejatinya adalah tentang api dan air. Dua kekuatan dasyat dari tiga kekuatan terdasyat api-air-udara hadir dalam setiap karya cipta seni Bali sebagai daya nafas hidup dan kehidupan (urip-hirup-kahuripan). Ketiga kekuatan ini menjadi dasar yang esensial dalam berbagai pengembangan seni dan budaya Bali. Representasi air muncul dalam berbagai karya seni unggul seperti pecira, bebaturan, umbul-umbul, tedung pagut, meru, gunung rata, kayonan, naga basukian dan konsep utama lainnya menyiratkan betapa pentingnya air dalam dunia seni dan kehidupan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International