BÈRBUDI BAWA LEKSANA: METAFORA AIR DALAM BUSANA ADAT BALI KE KANTOR
Main Article Content
Abstract
Berbudi Bawa Leksana merupakan koleksi busana adat Bali ke kantor dengan konsep modis (fashionable), terjangkau (affordable), dan berkelanjutan (sustainable). Modis yang dimaksud adalah sesuai dengan nilai estetika, etika moral dan spiritual yang menggambarkan jati diri, karakter dan budi pekerti. Terjangkau yaitu harga dari busana adat Bali dapat dijangkau oleh masyarakat Bali, sedangkan berkelanjutan yaitu integritas ekologis dan keadilan sosial yang lebih luas melalui pemilihan bahan yang berkualitas produksi pengrajin lokal dengan nilai budaya Bali, sehingga terselip upaya pelestarian yang berkelanjutan baik dari sisi tangible maupun intangible tekstil Bali yang digunakan. Konsep modis, terjangkau dan berkelanjutan dalam Berbudi Bawa Leksana merupakan representasi dari metafora pergerakan air dari hulu ke hilir sekaligus metafora fungsi air, melalui aturan pemerintah melestarikan budaya hingga menyejahterakan masyarakat, serta pada akhirnya berujung pada siklus pelestarian budaya yang melibatkan pemerintah, pelaku seni budaya/produsen, dan masyarakat.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International