REPRESENTASI GUNA RAJAS DAN GUNA TAMAS DALAM IMAJINASI KREATIF SENI LUKIS KONTEMPORER
Main Article Content
Abstract
Persoalan seni adalah persoalan nilai; seni tidak hanya menyangkut nilai estetik semata, tetapi juga sebagai alat komunikasi untuk mentransformasikan nilai-nilai simbolis yang bersifat kritis, serta mencerahkan dari fenomena yang terjadi saat ini. Latar Penelitian/penciptaan ini, berdasarkan atas hasil observasi tentang figur sosok Gurita dijadikan ikon, brand simbolik, media promosi, ataupun provokasi untuk mengedepankan eksistensi, serta aspirasi, baik segi sosial, budaya, ekonomi dan politik. Melalui interpretasi dan transformasi terhadap nilai-nilai dari karakteristik hewan Gurita tersebut, penelitian ini bertujuan, menghadirkan nilai bermakna simbolistis yang metaforik, melalui abstraksi, distorsi serta deformasi bentuk, sebagai ungkapan guna rajas, ataupun tamas yang menguasai jiwa manusia pada era berkembangnya kapitalisme global. Visualisasi karya menghadirkan garis, warna, maupun tekstur, secara teknik merupakan hebriditas dua keunggulan yang padu, utuh, baik teks maupun konteksnya. Aspek tersebut penting diwacanakan, agar mencerahkan suasana batin penghayat seni, sehingga melahirkan kesadaran baru untuk dapat mengantisipasi serta menghadapi isu-isu tentang femomena yang terjadi saat ini.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International