NARASI KIDUNG “TURUN TIRTA” SEBAGAI MEDIA LITERASI PEMULIAAN AIR

Main Article Content

Ni Nyoman Ayu Suciartini
Ida Ayu Diah Larasanthi

Abstract

Air bagi masyarakat Hindu di Bali bukan hanya tentang persoalan hidup, melepas dahaga, mencuci baju, membersihkan fisik, melainkan air adalah segala-galanya. Segala upacara di Bali, mulai dari kelahiran sampai kematian itu sendiri, semuanya berawal dan bermuasal dengan air. Begitu umat Hindu di Bali memuliakan air yang terus hidup dari generasi satu hingga generasi lainnya. Memuliakan air adalah keharusan bagi masyarakat Hindu di Bali, khususnya pada generasi muda. Dibutuhkan media literasi terkait pemuliaan air yang efektif dan konteksnya dalam mengenalkan dan memahami pemuliaan air ini. Salah satunya yaitu dengan sentuhan sastra, khususnya kidung “Turun Tirta”. Narasi kidung “Turun Tirta” ini memberi implikasi kepada umat atau masyarakat yang melantunkannya dan juga mendengarnya untuk dapat merasakan fungsi air bagi masyarakat Hindu di Bali. Air bukan hanya sebatas air, melainkan lebih dari itu, air bagi masyarakat di Bali fungsinya sangat kompleks. Air suci atau tirta bahkan bisa dikatakan sebgaai suatu hal yang vital kehadirannya di Bali.

Article Details

How to Cite
Ni Nyoman Ayu Suciartini, & Ida Ayu Diah Larasanthi. (2022). NARASI KIDUNG “TURUN TIRTA” SEBAGAI MEDIA LITERASI PEMULIAAN AIR. Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara, 2(1), 379–386. Retrieved from https://eproceeding.isidps.ac.id/index.php/bdw/article/view/360
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.