ESTETIKA AIR: RITUAL BARONG WAE ETNIK MANGGARAI DI FLORES
Main Article Content
Abstract
Artikel ini membahas tentang estetika air dalam ritual adat barong wae pada etnik Manggarai di Flores. Ritual barong wae merupakan sebuah ritual penghormatan terhadap wujud tertinggi yang memberi kehidupan. Untuk menjadi sebuah kampung adat, syarat utama yang harus dipenuhi adalah memiliki sumber mata air. Di mata air pertama inilah ritual barong wae dilakukan. Nilai religius dan estetik tergambar dalam ritual ini sebagai upaya menjaga kelestarian alam dan krisis air. Dalam konteks kekinian ritual ini merupakan kritik terhadap eksploitasi alam terutama untuk alasan pembangunan yang menguntungkan pihak-pihak tertentu. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Tujuannya adalah untuk menafsirkan dan menjelaskan tindakan manusia secara alamiah. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan studi literatur. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori linguistik kebudayaan dan teori estetika. Dua teori ini bekerja secara eklektik untuk membahas persoalan berkaitan dengan estetika air dalam ritual Barong Wae.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International