ATMOSFER SENI RUPA INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Atmosfer seni rupa Indonesia mengalami berbagai dinamika perubahan setelah pandemi covid-19 melanda dunia. Demikian pula atmosfir seni rupa Bali pada masa kini menunjukan eksistensi penciptaan yang luar biasa dasyatnya dilihat dari berbagai ajang gelar pameran seni rupa dan seni pertunjukan dari berbagai cabang ilmu seni di Indonesia. Bali sebagai barometer pariwisata dunia atmosfer ledakan pameran seni rupa merupakan efek dari pengendapan selama 2 tahun bertahan dilanda pandemi covid-19. Seniman: Pelukis, Pematung, Kriyawan, Desainer dan Fotografer selalu eksistensi berkarya di studionya masing-masing. Karakter dan identitas budaya Nusantara yang berkebninekaan sebagai ciri budaya Indonesia yang bergema dan bergemuruh menjadi pusat perhatian dunia. Para wisatawan datang dari berbagai belahan dunia tertarik memburu berbagai macam produk seni budaya Nusantara baik produk seni rupa dan desain serta berbagai ajang gelar seni pertunjukan Indonesia. Produk seni rupa sebagai industri pariwisata berkembang pesat sesuai kebutuhan pasar, para seniman berlomba-lomba berkreasi menciptakan karya seni rupa baru dengan harapan diburu oleh pembeli (pecinta seni) atau (kolektor seni). Kunjungan wisatawan asing, wisatawan domistik mulai bergairah dan berdampak pada revolusi industry 4.0 pariwisata budaya Nusantara. Atmosfer seni rupa kontemporer Indonesia sebagai ciri budaya Nusantara yang bernuansa klasik, tradisional, modern dan kontemporer berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, sehingga mampu menciptakan daya saing unggul dalam memajukan seni budaya Indonesia yang telah mengakar menjadi citra seni budaya Nusantara.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International