KONSEP SUSTAINABLE FASHION DALAM KOLEKSI BUSANA CAKRAWALA
Main Article Content
Abstract
Belum adanya teknologi pengolahan limbah yang baik khususnya untuk limbah cair akibat dari industri tekstil di Indonesia, menuntut desainer untuk mampu menunjukkan upaya pengendalian limbah sebagai bentuk kesadaran akan konsep keberlanjutan dalam industri fashion. Konsep sustainable fashion menjadi konsep dasar dalam penciptaan kolesi busana Cakrawala ini, tidak hanya berfokus pada aspek bahan melalui penggunaan tekatil Ecoprint yang lebih ramah lingkungan, aspek sosial melalui penggunaan endek Bali seseh juga dilakukan untuk melestarikan ekosistem pembuatan wastra Bali khususnya endek. Pada prosesnya peneliti menerapkan metode penciptaan frangipani: the secret step of art fashion. Hasil dari penelitian ini yaitu koleksi busana Cakrawala terdiri atas lima busana yang terbagi ke dalam tiga busana wanita dan dua busana pria. Menggunakan kain Ecoprint dan endek Bali seseh sebagai material dengan memperhatikan material lain yang ramah lingkungan seperti wool dan katun twill, pola yang menghasilkan limbah yang minimal atau jika bisa hingga zero waste, desain yang timeless sehingga dapat menjadi bagian dari slow fashion dan tidak tergerus oleh zaman dan tergeser tren, serta penggunaan endek Bali seseh sebagai bentuk kesadaran akan penerapan konsep sustainability fashion dalam kearifan lokal Bali. Melalui perwujudan lima busana dalam koleksi Cakwala ini diharapkan dapat menjadi model implementasi SDGs dalam perkembangan industri fashion kedepannya.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
BALI DWIPANTARA WASKITA (Seminar Nasional Republik Seni Nusantara) © 2021 by Institut Seni Indonesia Denpasar is licensed under Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International