Postmodern Aesthetics in Karawitan's Work "Menteng" | Estetika Postmodern dalam Karya Karawitan “Menteng”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v4i4.4339Kata Kunci:
estetika postmodern, karya karawitan, mentengAbstrak
"Menteng" adalah karya seni karawitan yang merupakan Tugas Akhir Program Studi Seni Karawitan ISI Denpasar. Karya ini terinspirasi dari proses pembuatan bilah gamelan Selonding, yang disebut dengan menteng (menempa). Media ungkap yang digunakan dalam karya ini adalah gamelan Selonding. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap penciptaan dan bentuk karya karawitan “Menteng”, serta untuk mendeskripsikan nilai estetika postmodern yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat mendeskripsikan gambaran yang komprehensif mengenai tahapan penciptaan, struktur karya, serta elemen-elemen estetika postmodern yang terkandung dalam karya karawitan “Menteng”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karya karawitan "Menteng" menggunakan tahapan penciptaan Panca Sthiti Nawi Sani, yang terdiri dari lima tahapan: ngawirasa, ngawacak, ngarencana, ngawangun, dan ngebah. Karya ini memiliki struktur tiga bagian yang terdiri dari bagian 1, bagian 2, dan bagian 3. Selain itu, karya karawitan "Menteng" mengandung nilai estetika postmodern seperti pastiche, camp, dan skizofrenia.
Unduhan
Referensi
Dewantara, A. I., Pradnyana, G. A., & Wirawan, I. M. A. (2019). Pengembangan Game Gamelan Selonding Bali Berbasis Virtual Reality. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 8(1), 65-72.
Guna, I. W. D. A., & Sujayanthi, N. W. M. (2021). Adapting Copy-Paste Phenomenon Into a New Music l Menyadur Fenomena" Copy-Paste" ke dalam Musik Baru. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(4), 244-253.
Halim, M. (2024). Analisis Pola Musik Karawitan di Tengah Era Digital. Indonesian Journal of Computer Science, 13(2).
Kim, H., Sefcik, J. S., & Bradway, C. (2017). Characteristics of Qualitative Descriptive Studies: A Systematic Review. Research in Nursing & Health, 40(1), 23-42.
Mayura, I. P. N. Y., Yulianti, N. K. D., & Putra, I. M. D. A. (2022). Music Creation Tirta Pemutih| Kreasi Musik Tirta Pemutih. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 2(4), 279-305.
Pradana, I. M. D., & Wayan, S. I. (2023). Introduction to the Musical Composition “Bangked”| Pengantar Komposisi Karawitan “Bangked”. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(3), 247-254.
Putra, I. N. A. S. (2021). Perancangan Media Interaktif Pengenalan Gamelan Selonding Berbasis Android. Jurnal Desain Komunikasi Visual Asia, 4(1), 1-16.
Rama, R. W. (2021). Music Composition Magringsing| Komposisi Tabuh “Magringsing”. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(4), 299-306.
Sastriyani, I. D. A. K. N., Sudiasa, I. B. K., & Suwandi, T. (2022). Visual dan Audio Mitologi Barong Landung sebagai Tema dalam Penciptaan Tari yang Berpijak pada Gerak Tari Legong Kang Cing. Jurnal Pendidikan Tari, 3(1), 1-14.
Setyawan, A. D. (2017). Karawitan Jawa Sebagai Media Belajar dan Media Komunikasi Sosial. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 3(2).
Sudirga, I. K. (2020). Komposisi Karawitan dalam Perspektif Estetika Posmodern. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 3(2), 181-200.
Wid, I. K. W. M., & Yulianti, N. K. D. (2023). Balaganjur Geger Bhaya, a Representation of the Phenomenon of Mount Agung Eruption| Balaganjur Geger Bhaya, sebuah Representasi Fenomena Erupsi Gunung Agung. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(1), 94-99.
Widiana, I. W. P. (2019). Karakteristik Gamelan Selonding Bebandem dan Selonding Tenganan “Studi Komparasi Intramusikal”. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 61-72.
Yudi, D. I. M., & Sadguna, I. G. M. I. (2023). Music Composition Banyu Milir| Komposisi Musik Banyu Milir. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(2), 138-145.
Yuliani, W. (2018). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Quanta, 2(2), 83–91.