Pengaruh Revolusi Industri Ke-Empat (Industri 4.0) terhadap Pendidikan Tinggi berbasis Kreatifitas
Kata Kunci:
Industri 4.0, Internet of Thing, Pendidikan Tinggi Seni Rupa, Kria dan DesainAbstrak
Industri 4.0 adalah tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi manufakturing. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan (Cloud Computing), dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "siklus cerdas" yang merupakan pengembangan dari Internet of Thing (IoT). Karakteristik dari Industri 4.0 adalah: Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model digital dengan data sensor; Sistem bantuan teknis untuk membantu manusia mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi dan secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas – tugasnya.
Keputusan mandiri dimana sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Artinya semua produk akan terintegrasi kepada sistem piranti lunak dan aplikas, produk bergeser dari sebuah benda pakai dengan atribut fungsi, estetik berubah menjadi sistem. Tujuan penuisan ini meninjau keterkaitan fenomena Industri 4.0 dengan konsep pendidikan bidang kreatif: Seni Rupa, Kria dan Desain. Metodologi penelitian bersifat Kualitatif-Deskriptif berupa penerawangan dari berbagai sudut pandang pada relasi Industri 4.0, Internet of Thing, Pendidikan Tinggi Seni Rupa, Kria dan Desain.
Perubahan konsep mendasar akan merubah pola-pola hubungan antara hakikat desain, pendidikan desain dan industri desain. Pendidikan di universitas, saat ini berorientasi pada konsep Outcome Base Education yang merupakan implementasi dari The Taxonomy of Education Objectives, dari Benjamin Bloom bertitik tolak pada 3 ranah yaitu: kognitif, efektif, dan ranah psiko-motorik. Namun perubahan cepat dari sistem konsep Internet of Thing pada Industri 4.0 tdk lagi membutuhkan konsep pendidikan yang terfragmentasi. Kini pendidikan membutuhkan kemampuan Cognitive Abilities, System Skills, Complex Problem Solving, Content Skills, Process Skills yang dapat berelasi dengan cara pandang baru yang berorientasi pada teknologi digital, pirantilunak serta aplikasi digital dengan tujuan bahwa sebuah produk dapat bekerja sendiri secara mandiri sesuai program data yang telah disusun.