Seni Lukis Young Artist: Belajar Seni Model Komunitas Desa
Kata Kunci:
seni lukis, pembelajaran, komunitas, desaAbstrak
“Penestanan School,” lebih dikenal dengan sebutan seni lukis “young artist.” Sudah terlalu banyak orang telah meneliti seni lukis young artist, tetapi satupun yang belum membahas tentang metode pembelajarannya. Seni lukis ini lahir di tahun 1960 diawali oleh pertemuan pelukis kelahiran Belanda, Arie Smit dengan anak-anak umur awal belasan tahun di areal sawah Subak Pacekan Penestanan, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Rumusan masalah penelitian ini 1) Mengapa proses pembelajaran seni lukis young artist penting diteliti? 2) Bagaimana proses pembelajaran seni lukis young artist? 3) Apakah implikasi dari proses pembelajaran ini? Metode yang digunakan kualtatif observasi, wawancara, pengumpulan data, analisa data, dan kesimpulan. Hasil yang diperoleh young artist memiliki metode khusus dalam pembelajaran terutama learning by doing mentorship dari seorang guru. Pertemuan ini berlanjut dengan inisiatif Arie Smit untuk memberikan bahan-bahan dan alat melukis kepada anak-anak untuk melukis sebebas-bebasnya sesuai kehendak mereka. Karena diyakini yang paling tahu tentang lingkungan persawahan dan kehidupan desa sekitar itu adalah anak-anak Penestanan. Faktor kemurnian pikiran anak, kebebasan, dan motivasi ingin tahu menjadi dasar proses belajar mengajar seni lukis. Hasil akhir penelitian ini, ternyata faktor kebebasan anak, learning by doing merupakan kunci sukses pembelajaran di Desa Adat Penestanan sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an seni lukis ini sempat menikmati masa kejayaannya.