Akulturasi Budaya Mataram pada Bentuk Blangkon Warok Ponorogo
Kata Kunci:
akulturasi, budaya, blangkon, warok PonorogoAbstrak
Warok dalam masyarakat Ponorogo merupakan sesepuh yang dijadikan panutan. Sementara itu dalam kesenian reyog, warok merupakan pasukan yang bersandar pada kebenaran. Dalam berpakaian warok Ponorogo terkenal dengan penggunaan surjan dan celana kolor maro gares atau celana kolor tiga perempat warna hitam, sabuk othok dan blangkon. Blangkon warok Ponorogo berlatar warna hitam dengan motif gadung melati berwarna putih. Sama seperti halnya blangkon Surakarta dan Yogyakarta, blangkon warok Ponorogo juga menggunakan mondolan pada bagian belakang dengan ukuran lebih besar. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada bentuk blangkon warok Ponorogo. Hasil penelitian menunjukan bahwa blangkon warok Ponorogo merupakan gabungan bentuk antara blangkon Surakarta dan Yogyakarta yang nampak pada bentuk mondolan. Bentuk mondolan yang terletak mulai dari ujung kepala sampai tekuk leher identik dengan blangkon Surakarta. Mondolan Ponorogo yang menonjol mirip dengan blangkon Yogyakarta. Bentuk segitiga pada bagian depan blangkon Ponorogo sama dengan blangkon Surakarta. Bentuk lipatan kain dan bentuk jlaprang blangkon Ponorogo sama dengan blangkon Surakarta. Dengan demikian bentuk blangkon Ponorogo merupakan kombinasi antara bentuk blangkon Surakarta dan Yogyakarta.